Aqiqah Madenah – Ibu menyusui yang ingin berpuasa di bulan Ramadhan harus tetap menjaga tubuh tetap sehat dan bugar, supaya tidak berpengaruh kepada bayinya. Termasuk peka dan waspada terhadap tanda-tanda ketika tubuh mulai drop sehingga Bunda harus segera membatalkan puasanya.

Ibu menyusui hukumnya diperbolehkan berpuasa, namun ada beberapa syarat dan kondisi tertentu yang harus Bunda penuhi. Hal ini menyesuaikan dengan kondisi ibu menyusui dan bayinya, jangan sampai puasa yang sedang Bunda tunaikan dapat membahayakan keduanya.

Lantas, apa saja tips puasa yang aman untuk ibu menyusui? Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan. Selain tips puasa untuk ibu menyusui, ada juga beberapa informasi tambahan lainnya semoga bisa membantu Bunda menjalani ibadah puasa tanpa rasa khawatir, ya!

Bolehkah Ibu Menyusui Puasa Ramadhan?

Bagi wanita hamil dan ibu menyusui, kondisi fisik dan psikisnya tentunya akan lebih berat selama menjalani masa-masa tersebut. Bunda mungkin bertanya-tanya apakah ibu menyusui diperbolehkan untuk berpuasa? Selama bulan Ramadhan, ibu menyusui hukumnya tetap diperbolehkan untuk berpuasa namun tergantung dengan beberapa kondisi dari setiap ibu hamil dan menyusui yang berbeda-beda.

Apabila Bunda merasa sehat dan yakin puasa yang ditunaikan tidak akan membahayakan dirinya atau bayinya, maka Bunda diperbolehkan untuk berpuasa. Sebaliknya, apabila Bunda merasa khawatir puasanya akan membahayakan nyawanya atau bayinya, maka Bunda disarankan untuk tidak berpuasa dan diperkenankan untuk mengganti puasa dengan membayar fidyah.

Hukum Puasa untuk Ibu Menyusui

Dalam Islam, Allah SWT memberikan rukshah (keringanan) bagi ibu menyusui dan ibu hamil. Mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa menyesuaikan dengan kondisi masing-masing. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam penggalan Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya:

“Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.”

Selain itu dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW juga pernah bersabda “Sesungguhnya, Allah ‘Azza wa Jalla telah memberikan keringanan bagi musafir untuk tidak mengerjakan separuh shalat dan memberikan keringanan bagi musafir, wanita hamil, dan menyusui untuk tidak berpuasa.” (HR. Abu Dawud, Trimizi, Nasa’i, dan Ibnu Majah)

Maka dari itu, bagi ibu menyusui, apabila Bunda merasa mampu untuk menunaikan ibadah puasa, serta tidak membahayakan kondisinya maupun bayinya, Bunda tetap bisa berpuasa dengan catatan memperhatikan asupan nutrisi dan istirahat yang cukup.

7 Tips Puasa untuk Ibu Menyusui

Ketika sedang berpuasa, waktu untuk makan dan minum menjadi terbatas yakni hanya saat berbuka dan sahur. Agar Bunda dapat tetap merasa fit dan tidak mudah lelah saat berpuasa, ada beberapa tips yang dapat dicoba untuk dilakukan:

  1. Asupan air minum cukup

Selama menunaikan ibadah puasa, pastikan Bunda minum air putih minimal 8 gelas sehari atau setara dengan 2 liter, terutama saat sahur dan saat berbuka puasa. Selain itu, jangan lupa hindari minuman manis dan bersoda. Asupan air minum yang cukup ini sangat penting untuk menjaga suplai ASI dan mencegah Bunda dehidrasi.

  1. Makan makanan bergizi dan seimbang

Untuk menjaga tubuh Bunda tetap dalam kondisi yang prima, fokuslah untuk memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang. Bunda dapat mengonsumsi makanan yang banyak mengandung protein, seperti daging, ikan, telur dan kacang-kacangan.

Selain itu,  pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal. Jangan lupa untuk memperbanyak konsumsi buah dan sayur, hindari makanan berlemak dan juga gorengan.

  1. Asupan kalori tercukupi

Ketika menjalankan ibadah puasa, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan dengan kalori yang cukup ketika sahur dan berbuka. Dengan begitu, Bunda bisa tetap beraktivitas seperti biasa dan tidak mudah lemas. Hal penting lainnya yang harus Bunda perhatikan adalah menghindari mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan gula dan lemak yang tinggi.

  1. Buka Puasa Tepat Waktu

Tak hanya termasuk ke dalam sunnah-sunnah berpuasa, menyegerakan berbuka ketika azan Maghrib berkumandang juga sangat dianjurkan untuk ibu menyusui dan hamil.  Hal ini bermaksud supaya energi di dalam tubuh dapat cepat terisi.

  1. Istirahat Cukup

Salah satu tips agar Bunda dapat menjalani puasa dengan baik, hal lain yang perlu diperhatikan adalah istirahat yang cukup. Hal ini meliputi tidur minimal 7-8 jam setiap harinya dan hindari begadang. Selain itu, jika memungkinkan Bunda bisa beristirahat sejenak di siang hari.

  1. Menyusui Secara Langsung

Ternyata, Bunda, menyusui bayi secara langsung selama berpuasa dapat memuaskan Si Kecil lebih cepat. Hal ini dikarenakan, refleks pengeluaran ASI dapat melambat karena tekanan puasa. Dalam kondisi ini, kompresi payudara saat Bunda menyusui akan memmbantu mengeluarkan ASI dari bagian belakang payudara. Bunda akan merasakan transfer ASI yang lebih baik lagi, sehingga bayi bisa lebih cepat kenyang.

  1. Rutin Memerah ASI

Selain menyusui secara langsung, Bunda juga bisa memerah ASI secara rutin untuk menjaga produksi ASI tetap lancar. ASI yang sudah diperah ini dapat disimpan untuk diberikan kepada Si Kecil saat Bunda sedang berpuasa.

Tanda Ibu Menyusui Harus Membatalkan Puasa

Meski Bunda memiliki kebebasan untuk memilih berpuasa, hal ini juga tentunya harus dibersamai dengan kemampuan dan kesehatan ibu. Jangan sampai karena memaksakan diri untuk berpuasa malah membahayakan Bunda dan Si Kecil. Keputusan  Bunda untuk berpuasa juga sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan usia dari Si Kecil.

Bayi berusia 6 bulan memiliki kebutuhan yang berbeda dengan bayi berusia satu tahun mengenai asupan ASI setiap harinya. Oleh sebab itu, Bunda, penting untuk mengetahui tanda kapan Bunda boleh berpuasa atau tidak. Untuk itu, kenali beberapa tanda berikut yang harus Bunda perhatikan:

  1. Merasa sangat haus
  2. Buang air kecil berwarna gelap
  3. Merasa pusing
  4. Lelah, lemah, atau kurang stamina
  5. Mulut sangat kering

Apabila Bunda merasakan hal-hal di atas, maka alangkah baiknya Bunda menyegerakan untuk berbuka. Selain itu, Bunda juga perlu memperhatikan tanda untuk menunda puasa dengan alasan apapun apabila berat badan Si Kecil tidak kunjung bertambah. Mengutip dari laman web Hai Bunda, berat badan bayi yang tidak bertambah mendandakan bahwa mereka kemungkinan kekurangan nutrisi dari ASI yang dikonsumsi.

Hal ini bisa jadi karena Bunda kekurangan nutrisi yang seimbang selama makan sahur atau berbuka sehingga produksi ASI menjadi kurang maksimal. Sehingga, berat badan Si Kecil bermasalah. Hal ini tentunya sangat berbahaya karena akan mempengaruhi tumbuh kembang Si Kecil ke depannya.

Semoga dengan menerapkan beberapa tips puasa untuk ibu menyusui di atas semoga Bunda dapat menunaikan ibadah puasa dengan aman dan nyaman. Pastikan Bunda selalu memantau kondisi kesehatan diri sendiri dan bayi selama berpuasa. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu Bunda menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan. Aamiin.

Sumber gambar: Haibunda

Penulis: Elis Parwati

Untuk ayah bunda yang ingin menggunakan jasa aqiqah kami, kami melayani jasa aqiqah di setiap kecamatan di kota bandung seperti: Aqiqah Soreang, Aqiqah Padalarang, Aqiqah Lembang, Aqiqah Sukasari, Aqiqah Cibiru, Aqiqah Gegerkalong, Aqiqah Kiaracondong, Aqiqah Cimenyan, Aqiqah Cicendo, Aqiqah Andir, Aqiqah Astana Anyar, Aqiqah Antapani, Aqiqah Arcamanik, Aqiqah Babakan Ciparay, Aqiqah Bandung Kidul, Aqiqah Bandung Kulon, Aqiqah Bandung Wetan, Aqiqah Batununggal, Aqiqah Bojongloa Kaler, Aqiqah Bojongloa Kidul, Aqiqah Buahbatu, Aqiqah Cibeunying Kaler, Aqiqah Cibeunying Kidul, Aqiqah Cidadap, Aqiqah Cinambo, Aqiqah Coblong, Aqiqah Gedebage, Aqiqah Lengkong, Aqiqah Mandalajati, Aqiqah Panyileukan
Aqiqah Rancasari, Aqiqah Regol, Aqiqah Sukajadi, Aqiqah Sumur Bandung, Aqiqah Ujungberung, terima kasih!