Sumber gambar: google.com
AQIQAH AL HILAL – Melahirkan adalah salah satu proses alami yang paling menakjubkan dalam kehidupan manusia. Namun di balik keajaiban itu, tersimpan rasa sakit luar biasa yang sulit dibayangkan oleh siapa pun yang belum mengalaminya. Beberapa ahli menyebutkan bahwa rasa sakit saat melahirkan setara dengan 20 tulang yang dipatahkan secara bersamaan. Apakah pernyataan ini berlebihan, atau benar-benar mencerminkan realita?
Rasa Sakit yang Tidak Bisa Dibandingkan
Menurut penelitian medis, rasa sakit dalam tubuh manusia bisa diukur dalam satuan yang disebut del (unit nyeri). Angka tertinggi yang bisa ditahan oleh tubuh manusia rata-rata adalah sekitar 45 del, sedangkan rasa sakit saat melahirkan bisa mencapai 57 del atau lebih jauh melebihi ambang batas normal.
Sebagai perbandingan, mematahkan satu tulang menghasilkan rasa sakit sekitar 20 del. Maka dari itu, jika rasa sakit saat melahirkan disamakan dengan 20 tulang dipatahkan secara bersamaan, itu bukanlah pernyataan yang sepenuhnya hiperbola. Ini adalah cara untuk menggambarkan betapa ekstremnya perjuangan seorang ibu.
Lantas, Apa yang Terjadi Saat Melahirkan?
Selama proses persalinan, tubuh seorang wanita mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Seperti:
- Kontraksi rahim yang intens dan terus-menerus
- Pelebaran leher rahim hingga 10 cm
- Tekanan hebat pada tulang panggul, punggung bawah, dan area perineum
- Rasa nyeri yang bisa menjalar hingga ke seluruh tubuh
- Durasi persalinan yang bisa berlangsung dari beberapa jam hingga lebih dari satu hari
Itu belum termasuk rasa lelah, cemas, dan kemungkinan komplikasi seperti robekan, pendarahan, hingga intervensi medis seperti induksi atau operasi caesar.
Mengapa Tetap Banyak Wanita yang Mau Melahirkan?
Pertanyaannya kemudian: jika melahirkan begitu menyakitkan, mengapa banyak wanita tetap menjalaninya, bahkan lebih dari sekali?
Jawabannya sederhana namun dalam: cinta.
Bagi banyak ibu, rasa sakit luar biasa itu sebanding bahkan tidak ada artinya dibandingkan dengan kebahagiaan saat mendengar tangisan pertama sang bayi. Perasaan menjadi “pemberi kehidupan” membawa makna dan kekuatan emosional yang melampaui batas logika.
Apresiasi yang Sering Terlupakan
Sayangnya, perjuangan ini seringkali dianggap “biasa”. Banyak yang menilai melahirkan sebagai “tugas” wanita, tanpa menyadari penderitaan fisik dan mental yang dialaminya. Padahal, tidak semua wanita bisa melahirkan dengan selamat dan tidak sedikit pula yang harus mempertaruhkan nyawa.
Sebagai masyarakat, sudah seharusnya kita memberikan apresiasi lebih dalam terhadap para ibu. Bukan hanya saat Hari Ibu atau momen tertentu, tapi setiap hari. Dengan empati, dukungan, dan penghormatan yang tulus.
MasyaAllah tabarakallah…
PENULIS: NAFISAH SAMRATUL F.
Info Pemesanan Aqiqah Al Hilal
CS WA Gegerkalong, Cilame 0812 2242 9223
CS WA Cibiru dan Jalan Golf 0877 0034 7724
CS WA Luar Bandung 0811 2233 1008
Aqiqah Al Hilal, Dobel Pahalanya Soleh Anaknya