Aqiqah Madenah – Tahukah Ayah dan Bunda? Melansir dari laman tentanganak.id, sekitar 5-8% anak usia prasekolah mengalami keterlambatan bicara dan bahasa.

Gejala keduanya dapat terlihat tumpang tindih, seperti anak dapat mengucapkan kata dengan jelas tapi terbatas ini merupakan tanda keterlambatan bahasa.

Sedangkan keterlambatan bicara tampak berusaha mengekspresikan ide dengan kata, tetapi tidak jelas atau sulit dimengerti. Keterlambatan bicara pada si Kecil dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:

  • Gangguan pendengaran
  • Gangguan pada otak yaitu retardasi mental, gangguan bahasa spesifik reseptif dan/atau ekspresif.
  • Autisme
  • Gangguan pada organ mulut, seperti gangguan artikulasi

Lantas, bagaimana cara awal mendeteksi keterlambatan bicara pada si Kecil yang dapat Ayah dan Bunda lakukan?

Nah, Ayah dan Bunda perlu waspada si Kecil mengalami keterlambatan bicara jika:
Usia 6 bulan:

  • Tidak menoleh jika dipanggil namanya dari belakang
  • Tidak ada babbling

Usia 12 bulan:

  • Tidak menunjuk dengan jari
  • Tidak ekspresif (jarang tersenyum, tertawa, atau menangis)

Usia 16 bulan:

  • Tidak ada kata berarti selain kata “mama” dan “papa”

Usia 24 bulan:

  • Tidak ada kalimat 2 kata yang dapat dimengerti

Pastinya, Ayah dan Bunda akan merasa khawatir dan bingung harus melakukan apa. Ini dia yang dapat segera dilakukan oleh Ayah dan Bunda!

1. Segera bawa ke dokter!

Semakin cepat tata laksana maka semakin banyak waktu untuk maksimalkan kapasitas bicara dan bahasa yang anak miliki.

Umumnya dokter akan melakukan beberapa tes diantaranya:

  • Tes pendengaran.
  • Skrining gangguan perkembangan dan/atau perilaku.
  • Pemeriksaan organ spesifik bergantung temuan klinis.

2. Ajak anak terapi wicara secara rutin

Terapi wicara adalah metode untuk meningkatkan kemampuan bicara dan bahasa oleh tenaga profesional.

Setiap selesai terapi, penting untuk Ayah dan Bunda berkonsultasi dengan terapis tentang:

  • Bagaimana perkembangan terapi anak, apakah ada kemajuan atau tidak dan apa saja yang dilakukan.
  • Keadaan anak saat terapi berlangsung telihat nyaman atau tidak.
  • Adakah PR dari terapis wicara untuk AyBun lakukan di rumah sesuai stimulasi dengan perkembangan anak.

3. Rajin berbicara dan berkomunikasi dengan anak

Biasakan untuk selalu mengatakan apa yang sedang terjadi, dilakukan, dan apa yang ditemui atau dipegang. Dorong ia untuk meniru suara dan gerak tubuh Ayah dan Bunda saat mendengarkan musik.

Bacakan buku cerita setiap malam sambil menunjuk dan menyebut nama benda yang ditunjuk.

Itu dia tadi beberapa tips saat si Kecil mengalami keterlambatan berbicara, semoga dapat membantu ya, Ayah dan Bunda!

Sumber gambar: popmama.com

Penulis: Aisyah