Aqiqah Madenah – Mendidik seorang anak memanglah bukan hal yang mudah. Terlebih lagi, jika anak tersebut memiliki watak yang keras kepala atau bahkan suka melawan. Tentunya, tidak mudah untuk Ayah dan Bunda dalam mendidiknya.
Namun, tahukah Ayah dan Bunda? Cara paling ampuh untuk menghadapi anak yang keras kepala bukanlah dengan marah-marah atau membentak anak, tetapi justru dengan memberikan perhatian secara penuh. Nah, bagaimana cara tepat untuk mendidik anak yang keras kepala? Simak ulasan berikut ini, ya!
1. Dengarkan Pendapat dan Kemauan Si Kecil
Komunikasi dengan anak adalah hal terpenting sebagai cara menghadapi sikap anak yang keras kepala. Namun, komunikasi antara anak dan orangtua tentu harus berjalan dua arah. Jika ingin si kecil mendengarkan, Bunda pun harus mau mendengarkannya terlebih dahulu.
Anak bisa berubah menjadi keras kepala bila mereka merasa tak lagi didengar pendapatnya oleh orang lain. Jadi, cobalah dekati si kecil dan dengarkan apa yang ia mau. Hal ini akan membuatnya merasa penting dan menjadi lebih tenang tanpa melawan.
2. Tidak Memaksa
Ketika Ayah dan Bunda cenderung memaksa anak untuk melakukan sesuatu, biasanya si kecil akan memberontak dan melakukan apa yang seharusnya tidak mereka lakukan. Hal ini termasuk dalam bentuk pertentangan, salah satu ciri umum dari anak keras kepala.
Ambil contoh, Ayah dan Bunda memaksa anak untuk berhenti main gadget dan beranjak tidur karena anak sudah terlanjur kecanduan gadget. Sebenarnya, mendidik anak yang keras kepala dengan cara ini tidak akan membantu, malah akan memicu perlawanan dari si kecil.
Sebaliknya, saat Ayah dan Bunda menunjukkan perhatian dengan apa yang anak tonton, maka si kecil akan memberikan respon tertentu dan lebih merasa nyaman.
Si kecil akan merasa bahwa orangtuanya sedang memberikannya perhatian. Membangun hubungan dengan anak keras kepala diharapkan dapat meluluhkan hati si kecil sehingga menjadi lebih penurut.
3. Memberikan Anak Pilihan
Pada dasarnya, anak-anak memiliki jalan pikirannya sendiri dan tidak suka diberi tahu tentang apa yang harus dilakukan. Misalnya, saat Ayah dan Bunda menginginkan si kecil tidur dan melepaskannya dari TV, coba berikan si kecil pilihan buku cerita mana yang akan ia pilih untuk didongengkan sebelum tidur.
Alihkan perhatian si kecil dengan cerita menarik si kancil atau timun mas yang bisa ia pilih. Kalau si kecil masih menolak, tetaplah bersikap tenang sembari mengulangi hal yang sama sebanyak mungkin. Namun ingat, Ayah dan Bunda harus tetap tenang dan tidak menunjukkan emosi. Lama kelamaan, si kecil mungkin saja akan luluh dan mengikuti kemauan Ayah dan Bunda.
4. Hadapi dengan Tenang
Kunci utama dalam mendidik dan menghadapi anak yang keras kepala adalah dengan cara bersikap tenang dan sabar. Lakukan berbagai kegiatan yang dapat membantu Ayah dan Bunda menjadi lebih tenang, seperti meditasi, olahraga, mendengarkan musik, atau lainnya.
Bila Ayah dan Bunda suka menyetel musik di rumah, hal ini juga bisa memengaruhi suasana hati si kecil untuk lebih tenang dan jauh dari tantrum.
5. Biarkan Anak Belajar dari Pengalaman
Melarang anak melalui kata-kata kadang tidak cukup berhasil. Cara mendidik anak yang keras kepala bisa dilakukan dengan memberinya sedikit kebebasan. Tujuannya agar mereka bisa memahami apa ingin Ayah dan Bunda sampaikan melalui pengalaman, melansir dari laman New Kids Center.
Cara ini akan memberikan pelajaran penting dalam mendidik anak yang keras kepala sehingga ia tidak mengulangi hal yang sama. Butuh peraturan agar bisa menerapkan cara mendisiplinkan anak guna mengajarinya konsekuensi dari perilaku baik atau buruk yang dilakukannya.
6. Ajak Si Kecil Bekerja Sama
Ketimbang menyuruh-nyuruh si kecil untuk melakukan suatu hal, alangkah lebih baik jika Ayah dan Bunda mengajak si kecil untuk bekerja sama. Gunakan kata-kata, “ayo kita lakukan bersama,” atau “bagaimana kalau kita mencobanya bersama-sama?” daripada kalimat yang terkesan menyuruh. Jadi, berusahalah untuk menjadi teman anak agar mereka merasa nyaman.
7. Ciptakan Lingkungan yang Menyenangkan di Rumah
Usahakan mendidik anak yang keras kepala dengan cara menciptakan lingkungan yang menyenangkan serta memberi contoh yang baik. Mereka belajar melalui apa yang mereka lihat dan alami setiap hari.
Jika mereka sering melihat orangtuanya bertengkar, kemungkinan ia akan menirunya saat beranjak dewasa apalagi bila terjadi kekerasan pada anak. Oleh karena itu, ciptakan lingkungan yang menyenangkan di dalam rumah agar si kecil merasa lebih tenang dan nyaman.
8. Pahami Cara Berpikir Anak
Cara menghadapi anak yang keras kepala yakni cobalah untuk memahami sudut pandang dan cara berpikir si kecil. Apakah Ayah dan Bunda tahu apa yang anak rasakan? Apakah anak sedang stres, takut, atau sedih?
Semakin banyak Ayah dan Bunda mengenal anak, semakin baik pula cara Anda menghadapi si kecil termasuk mendidik sifatnya yang keras kepala.
9. Ajarkan Anak Agar Berperilaku Baik
Jangan sesekali mendidik anak yang keras kepala dengan cara mencubit atau bertindak kasar. Sebab kembali lagi, hal ini akan diserap dalam ingatannya dan mungkin saja akan dilakukannya di masa depan.
Oleh karena itu, tunjukkan perilaku baik di depan si kecil agar ia ikut bersikap baik kepada Ayah dan Bunda. Mengutip dari Healthy Children, berikan pujian-pujian saat si kecil berhasil menyelesaikan perintah Ayah dan Bunda dengan baik.
Itu dia beberapa tips yang dapat Ayah dan Bunda lakukan untuk mendidik si kecil yang keras kepala. Semangat, ya!
Sumber gambar: islamkafah.com
Penulis: Aisyah